Sejarah
WordPress diawali pada tahun 2003 di mana dua developer, Matt Mullenweg dan
Mike Little, membuat platform blogging baru karena software b2/cafeblog
dihentikan. Segera setelah proyek tersebut ditinggalkan, kedua developer
tersebut memutuskan untuk mengambil alih, mempertahankan, dan melanjutkan
pengembangan dengan cara mereka sendiri.
Mullenweg
dan Little merilis versi pertama WordPress (WordPress 1.0) pada bulan Januari
2004. Tampilan awalnya benar-benar berbeda dari CMS WordPress sekarang yang
sudah kaya fitur. Meski demikian, versi pertama ini sudah menawarkan sebagian
besar fitur inti yang kita gunakan hari ini, misalnya editor WordPress, proses
instalasi yang mudah, permalink, sistem manajemen user, kemampuan memoderasi
komentar, dan lain sebagainya.
Sejak
tahun 2004, WordPress telah melalui banyak sekali proses transformasi. Kini,
WordPress dikembangkan, dikelola, dan di-maintain oleh komunitas open-source
berdedikasi yang terdiri atas ribuan pengguna di seluruh dunia. Pengguna ini bekerja secara remote,
sebagian dari mereka bekerja secara sukarela tanpa dibayar, dan ada yang
bertemu langsung di konferensi distribusi WordPress yang disebut WordCamp. WordPress
masih terus dikembangkan, dan versi baru dirilis setiap 2 atau 3 bulan. Setiap
versi membawa fitur dan sistem keamanan terbaru yang telah diupdate ke
platform.
Perbedaan WordPress.org dan
WordPress.com
Pada
saat mengakses WordPress di Google atau mesin pencarian lainnya, Anda akan
menemukan dua website yang hampir sama: WordPress.com dan WordPress.org. Bagi
pemula, keberadaan kedua website ini tentu saja membingungkan meskipun pada
kenyataannya WordPress.com dan WordPress.org memiliki tujuan dan user base yang
berbeda-beda.
·
WordPress.org
WordPress.org merupakan website yang digunakan
jika Anda ingin membuat situs WordPress self-hosted. Melalui situs ini, Anda
bisa mengunduh platform WordPress dan mendapatkan berbagai plugin dan tema
gratis. Untuk mengonlinekan website melalui WordPress, Anda harus membuat nama
domain dan membeli paket web hosting.
WordPress
menggunakan PHP dan MySQL agar bisa aktif dan bekerja. Namun, Anda juga bisa
memanfaatkan paket WordPress hosting yang memang ditujukan untuk mengoptimalkan
performa CMS WordPress.
·
WordPress.com
WordPress.com
merupakan perusahaan hosting yang menggunakan sistem manajemen konten WordPress
untuk semua blog yang dibuat di CMS tersebut. Jika tertarik mendaftar dan
membuat blog di sini, maka tipe domain yang Anda dapatkan adalah myblog.wordpess.com (meskipun
tersedia juga custom domain berbayar). Paket defaultnya gratis tapi memiliki
beberapa keterbatasan.\
Jenis Website yang dapat di buat di
WordPress
Blog
Berdasarkan sejarah WordPress, CMS ini pada
awalnya adalah tool blogging dan sampai saat ini masih menjadi platform
blogging yang paling banyak digunakan. Anda bisa membuat blog sederhana dan
murah terlebih dulu, misalnya dengan menggunakan paket web
hosting single dari Hostinger. Nantinya, jika blog semakin padat
pengunjung, Anda bisa mengupgradenya ke paket tingkat lanjut.
Portofolio
Portofolio
Freelancer, seniman, photograher, musisi, bahkan
penulis menggunakan WordPress untuk membuat portofolion online. Berbagai template
portofolio tersedia di WordPress.org yang menawarkan semua
fitur yang dibutuhkan, misalnya galeri gambar, lightbox, dan portfolio grid.
Situs Bisnis
Situs Bisnis
Jika Anda ingin membangun bisnis online
sederhana, maka Anda bisa memulainya dengan membuat website di WordPress.
Walaupun CMS WordPress lebih banyak digunakan untuk situs bisnis kecil atau
sederhana, banyak juga perusahaan besar yang memanfaatkan kelebihan platform
ini.
Situs Amal
Situs Amal
Kelebihan WordPress lainnya terletak pada biaya
maintenance yang murah dan kurva pembelajaran yang relatif flat.
Maka, tak heran jika platform ini juga disukai oleh berbagai badan amal dan
gereja. Dengan adanya WordPress, lembaga swadaya masyarakat yang bersifat
nonprofit bisa mengonlinekan visi dan misi via website resmi.
Toko Online
Toko Online
Dengan WordPress, Anda juga bisa membuat toko
online tanpa harus menguasai bahasa pemrograman terlebih dahulu. WooCommerce, plugin eCommerce WordPress yang paling banyak
digunakan, menawarkan fitur-fitur pernitng, seperti keranjang belanja
(shopping cart), sistem manajemen order, halaman checkout, one-click
refund, dan lain-lain.
Kelebihan dan Kekurangan WordPress
WordPress
memiliki beberapa kelebihan dan sejauh ini, platform ini merupakan opsi terbaik
bagi siapa pun yang ingin membuat website tanpa harus menguasai bahasa
pemrograman terlebih dulu. Selain itu, CMS ini juga merupakan pilihan yang
tepat bagi para programmer karena sangat mudah dikelola. Hanya saja, ada
beberapa kekurangan WordPress yang harus Anda ketahui.
Kelebihan WordPress
1.
Murah – Anda hanya perlu membayar domain dan web hosting.
Software serta sebagian besar plugin dan tema WordPress bisa Anda dapatkan
secara cuma-cuma.
2.
Proses instalasi dan update yang mudah – Tidak seperti
sistem manajemen konten lainnya, Anda tidak harus melakukan konfigurasi apa
pun. Hanya dengan sekali klik, proses update WordPress bisa dilakukan.
3.
Mudah dikelola – Anda tidak perlu menguasai bahasa pemrograman untuk
melakukan task harian, seperti menulis dan mengedit post, mengupload dan
mengedit gambar, mengelola user, menambahkan menu, serta menginstall plugin dan
template.
4.
Bisa membuat desain sendiri – Tersedianya
ribuan template WordPress yang siap diinstall dan digunakan memudahkan Anda
untuk membuat desain sendiri sesuai kebutuhan. Misalnya, ada template-template
tertentu yang sebaiknya diaplikasikan untuk restoran, praktisi kesehatan,
bisnis kecil dan sederhana, blogger makanan, dan lain-lain.
5.
Bisa membuat fungsionalitas sendiri – Anda
bisa memanfaatkan plugin untuk memperluas dan mengembangkan fungsionalitas
default WordPress. Umumnya, Anda bisa menemukan plugin untuk setiap task
spesifik mulai dari optimasi mesin pencarian sampai ke event booking.
6.
Panduan dan tutorial yang membantu – WordPress
merupakan komunitas online yang sangat besar. Jika Anda menemukan masalah atau
sedang mencari solusi terhadap salah satu error, maka panduan dan tutorial bisa
Anda manfaatkan.
Kekurangan WordPress
1.
Tingkat keamanan – Karena lebih
dari 30% website dibuat di WordPress, risiko terserang hacker semakin terbuka
lebar. Namun, Anda bisa mencegahnya dengan menginstall plugin untuk mengamankan
website WordPress dari risiko dan aktivitas berbahaya.
2.
Konten pihak ketiga – Karena
sebagian besar plugin dan template WordPress dibuat oleh developer pihak
ketiga, maka tak jarang Anda akan menemukan bug. Sebelum menginstall plugin
atau template baru, bacalah penjelasan dan ulasannya terlebih dahulu. Apabila
Anda ragu terhadap kredibilitas plugin atau template tersebut, segera hubungi
tim Customer Support.
3.
Waktu loading halaman – Jika Anda
menginstall terlalu banyak plugin, maka otomatis website WordPress Anda akan
semakin lambat. Untuk mengatasinya, install plugin caching.
Good
BalasHapus